Header Ads

Bila Suhu Bumi Bertambah Panas

Ghibran/ACEHKITA.CO
DUA derjat celsius saja suhu bumi meningkat, gunungan es di Kutub Utara akan mencair. Jika ini terjadi, apa dampaknya bagi Indonesia?

Peningkatan suhu bumi akan sangat besar dampaknya bagi Indonesia. Negara ini sangat merasakan dampak dari perubahan iklim global. Lihat saja musim kemarau yang semakin panjang, sedangkan musim penghujan malah semakin pendek. Imbasnya, kering kerontang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Gagal panen, kekurangan air bersih menjadi beberapa dampak nyata perubahan iklim. Jika intensitas hujan tinggi, maka Tanah Air ini akan mendulang bencana di mana-mana.

Kepala Badan Pengelola REDD+ Heru Prasetyodi mengatakan, terjadinya revolusi industri pada abad 18 telah berdampak pada perubahan iklim. Suhu bumi terus meningkat, akibat ketidak hati-hatian dalam menjaga alam.

“Perubahan iklim terjadi karena kita kehilangan kehati-hatian dalam menjaga alam,” tutur Heru kepada 35 jurnalis dari Indonesia dan Timor Leste yang mengunjungi kantor BP REDD+ di Gedung Menara Mayapada, Jakarta Pusat, Selasa (19/8).

Tak lama peserta pelatihan jurnalistik di Lembaga Pers Dr Soetomo berdiskusi dengan Heru. Namun pertemuan singkatnya dengan para peserta LPDS telah meninggalkan pesan singkat. “Jika temperatur dunia naik di atas 2 derajat Celsius, kalau itu terjadi, es di Kutub Utara akan mencair. Akibatnya gelombang laut akan naik, karena Indonesia sangat dekat dengan Kutub Utara, maka pulau-pulau di Indonesia akan tenggelam,” tegas Heru.

Lanjut dia, masyarakat dunia yang telah merasakan dampak dari perubahan iklim, bersama-sama menyelesaikan masalah global ini dengan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mengedepankan kelestarian alam.

Untuk itu, BP REDD+ yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2013, mencoba merubah paradigma pemeritah, masyarakat, pengusahan, dan para peneliti. “Media adalah agen paling penting dalam action progretif merubah paradigma tersebut,” tegasnya lagi.

Hal yang sama juga diutarakan Penasehat Bidang Perubahan Iklim dan Kehutanan Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia di Indonesia, Nita Irawati Murjani. “Penting sekali menuntut kridibilitas media dan peranan media untuk public education”.

Indonesia dianugerahi hutan dan lahan gambut yang luas. Hutan dan lahan gambut Indonesia menyumbang oksigen untuk masyarakat dunia. Namun luas tanah Indonesia sekitar 193 juta hektare dan kawasan hutan seluas 103 juta hektare, amat disayangkan separuhnya sudah rusak.

“Kita harus menambah banyak jumlah hutan. Mengutip pernyataan yang disampaikan aktifis lingkungan dari India, bahwa 50 persen masalah perubahan iklim akan bisa diselesaikan kalau ada penambahan hutan,” kata Deputi Bidang Perencanaan dan Pendanaan BP REDD+, Agus Pratama Sari.

Laki-laki kelahiran 2 Agustus 1966 ini menyebutkan dua peristiwa utama yang mempengaruhi perubahan iklim di Indonesia, yaitu kebakaran hutan dan pemucatan terumbu karang (coral bleaching) dampaknya terjadi pemanasan global. Jika ini terus berlangsung, suhu bumi naik di atas 2 derajat Celcius, maka es di Kutub Utara akan mencair, dan Indonesia akan tenggelam.

Dampak perubahan iklim tidak saja dirasakan pada sektor pertanian, berkurangnya hasil panen yang mengancam ketahanan pangan, tetapi juga berdampak pada sektor kesehatan yaitu penyebaran penyakit demam berdarah, malaria, dan diare.

“Dulu saya pernah menulis, apa dampak yang terjadi akibat perubahan iklim di Indonesia. Dan kini prediksi saya telah benar terjadi,” sebut Agus.

Sekitar 12 bulan lalu, salah satu media online di tanah air memberitakan pernyataan yang sama tentang rasa ketakutan yang sama tentang akan tenggelamnya pulau-pulau di Indonesia jika es di Kutub Utara mencair.

“Indonesia sangat terpengaruh pada perubahan cuaca. Jika Kutub Utara esnya mencair, akan membuat sebagian pulau kita mengecil, sebagian lagi tenggelam. Belum lagi berbagai dampak lainnya,” kata Staf Ahli Bidang Teknologi Hankam Kementerian Ristek, Teguh Rahardjo. | SANIAH LS

1 komentar:

  1. Jangan cuma gedung atau bangunan lainnya yang ramah lingkungan. Tetapi pola hidup masyarakat juga harus berubah. Contohnya meminimalisirkan penggunaan produk yang terbuat dari plastik.

    Contoh, penggunaan Greenpack. Kertas dapat berbaur dengan lingkungan. Artinya kertas merupakan bahan yang ramah lingkungan.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.