Header Ads

Jurnalis Aceh Raih Beasiswa Liputan Perubahan Iklim

BANDA ACEH | ACEHKITA.co -- Davi Abdullah, jurnalis Kompas TV di Banda Aceh, berhasil meraih beasiswa peliputan perubahan iklim yang diselenggarakan AJI Jakarta dan Indonesia Climate Change Trust Fund.

AJI Jakarta dan ICCTF akan mendanai Davi untuk meliput mengenai jasa lingkungan yang disajikan kawasan hutan Ulu Masen di kawasan Lhoong, Aceh Besar. "Hutan Ulu Masen menyediakan beragam sumber daya yang menghidupi masyarakat di sekitarnya, terutama sumber air yang mengairi sejumlah sungai di kawasan Lhoong," kata Davi kepada acehkita, Senin (2/6/2014).

Menurut Davi yang juga produser di situs berita acehvideo, liputannya nanti akan mengedukasi masyarakat mengenai dampak perubahan iklim terhadap kawasan hutan Ulu Masen.

AJI Jakarta dan ICCTF menyediakan dana senilai Rp200 juta untuk 10 orang/kelompok jurnalis untuk meliput mengenai perubahan iklim di Indonesia. Selain Davi, AJI menetapkan sembilan jurnalis lainnya yang memperoleh beasiswa ini.

Program  Beasiswa Liputan Perubahan Iklim telah diumumkan melalui media sosial, website, milis jurnalis, poster ke kantor media sejak hari Rabu, 7 Mei 2014. Sejak hari itu hingga tanggal 25 Mei 2014 Panitia menerima puluhan usulan liputan dari jurnalis media cetak, media online dan media televisi.

Selama tiga minggu, panitia menerima sebanyak  61 usulan liputan perubahan iklim, dari media nasional  di Jakarta dan media lokal di daerah.

Panitia menyediakan dana beasiswa total senilai Rp 200 juta untuk biaya operasional tim/media meliput isu perubahan iklim. Tiga perwakilan media yang menulis laporan terbaik akan difasilitasi meliput konferensi perubahan iklim di Lima, Peru pada akhir 2014.

Mentor atau pembimbing program beasiswa liputan perubahan iklim ini adalah Brigitta Isworo Laksmi, Redaktur Harian Kompas, Untung Widyanto Jurnalis Senior Tempo dan Riza Primadi, Chief Eksekutif Officer (CEO) PT Content Creative Indonesia, Lembaga yang mempunyai focus kerja di bidang media penyiaran.

Penilaian dilakukan secara obyektif  tanpa memperlihatkan nama dan media. Penilaian dilakukan  dengan menyeleksi  kelengkapan draft usulan liputan berdasarkan nomor. Pemilihan dilakukan secara selektif dengan melihat kedalaman riset data awal, perencanaan liputan yang akan dikerjakan di lapangan,  daftar nama narasumber dan daftar pertanyaan yang disajikan.

“Semua usulan proposal yang dikirimkan cukup lengkap dan baik. Namun kami memilih usulan liputan yang terbaik, yang memiliki pemilihan angle liputan yang baru, dengan data riset yang lengkap dengan tahapan perencanaan jelas yang akan dilakukan di lapangan. Dengan begitu, kami dapat melihat bagaimana kesiapan untuk melaksanakan ide liputannya,” kata Brigitta Isworo Laksmi, salah satu mentor.

Menurut mentor, dari sejumlah usulan liputan yang diterima, sebagian sudah mencantumkan data awal yang banyak. Namun,  terkesan belum mengetahui kemana arah liputan yang akan dilakukan di lapangan.

“Secara umum, sebagian usulan yang diterima belum paham terkait isu perubahan iklim,” kata Untung Widyanto.

Sementara itu, Amin Budiarjo dari ICCTF mengatakan sejumlah usulan liputan masih belum memaparkan data seperti apa  dampak perubahan iklim yang terjadi dalam usulannya. Selain itu, ada dua usulan liputan yang tidak terkait dengan masalah perubahan iklim.

Ketua AJI Jakarta, Umar Idris mengungkapkan apresiasinya untuk semua usulan liputan yang sudah diikutkan dalam program beasiswa liputan perubahan iklim.

“Terima kasih untuk semua rekan jurnalis yang telah memasukkan usulan liputannya. Mereka yang belum terpilih menerima beasiswa, tetap bersemangat. Tetap mengikutkan usulan liputan dan karya jurnalistik terbaik Anda dalam program AJI Jakarta berikutnya,” kata Umar Idris.

Berikut 10 tim/media penerima beasiswa perubahan iklim. Keputusan ini mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Mereka adalah:

MEDIA CETAK

1. Aries Munandar, Siswantini Suryandari (Media Indonesia) Kalimantan Barat. Usulan liputan berjudul ”Efektivitas Pertanian Organik di Kabupaten Kayong Utara sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim. Bagaimana kontribusinya terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat ”.

2. Syaipul Bakhori (Tempo) Jambi. Usulan liputan berjudul “Terpenuhinya Kebutuhan Energi Warga Masyarakat Desa Senamat Ulu dan Desa Sekitarnya, Wujud Pemanfaatan Lingkungan Sekitar yang Ramah Lingkungan, Sekaligus Upaya Menciptakan Mitigasi dan Adaptasi perubahan Iklim”.

3. Shinta Maharani, Sunudyantoro (Tempo) DI Yogyakarta. Usulan liputan berjudul “Bagaimana Kelompok Tani Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Menjaga Kelestarian Hutan Rakyat Berbasis Pembiayaan Mikro”.

4. Uji Agung Santosa, Adi Wikanto (Kontan) Jakarta. Usulan liputan berjudul “Bagaimana Efektifitas Program Perubahan Iklim. Apakah Perlu dilakukan Menyeluruh pada 2015. Bagaimana Kesiapan Petani. Apakah Tidak Memberatkan Mereka serta Apakah petani Bisa Terlindungi dari Efek Perubahan Iklim”.

5. Bangun Santoso (Harian Jambi) Jambi. Usul liputan berjudul “Perjuangan Warga Serampas Menjaga Masa Depan Bumi”.

MEDIA ONLINE

6. Sumarlin (Suarakendari.com) Kendari. Usulan liputan berjudul “Dampak Pengelolaan TPAS Puwatu terhadap ketersediaan Energi Alternatif bagi Warga kota Kendari”.

7. Rofiqi Hasan, Herry Indrawan, Mahardika (Tempo) Bali. Usulan liputan berjudul “Bagaimanakah Penerapan Efisiensi Energi di Kalangan Industri perhotelan di Bali sebagai bentuk Mitigasi Perubahan Iklim”.

8. Januar Hakam (Ekuatorial.com) Jakarta. Usulan liputan berjudul “Bagaimana Cara Masyarakat Mengurangi dan Menanggulangi dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Mereka”

MEDIA TELEVISI

9. Michael Carlos Kodoati, Edward Agus Raleo (BeritaSatu TV) Jakarta. Usulan Liputan berjudul “Maksimalitas Pengelolaan Lahan Gambut untuk Perubahan Iklim Positif”

10.  Davi Abdullah (Acehvideo.tv/Kompas TV) Aceh. Usulan Liputan berjudul “Jasa Lingkungan yang Disajikan di Kawasan Hutan Ulumasen, Lhoong Aceh Besar”.  Program Beasiswa Liputan Perubahan Iklim dilaksanakan agar media massa ikut  melakukan edukasi mengenai perubahan iklim kepada masyarakat. []

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.