Header Ads

Rongsokan Pentaskan "Luka Poma"

BANDA ACEH | ACEHKITA.CO -- Sebuah karya seniman Aceh, Maskirbi, diangkat ke dalam dunia teater. Naskah "Luka Poma" akan dipentaskan selama dua hari berturut-turut oleh Teater Rongsokan UIN Ar-Raniry Banda Aceh di Taman Budaya Aceh, Banda Aceh, Minggu dan Senin (8-9/6) malam.

Maskirbi merupakan sastrawan, budayawan dan tokoh teater Aceh. Maskirbi hilang dalam peristiwa gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam.

 “Luka Poma” yang disutradari oleh T.Zulfajri atau yang biasa dipanggil Tejo ini menceritakan tentang penderitaan poma (ibu) akibat berbagai persoalan yang muncul dari perilaku anak-anak yang telah dilahirkannya.

Akibat dari masalah yang terus menerus dirasakan, berbagai kejadian dan konflik silih berganti dan tidak tahu kapan berakhirnya. Poma seolah terpaksa harus menikmati rasa sakit sebagai sebuah rasa senang. “Ya mungkin ini cara poma menghibur diri. Terus mencari pelipur lara dalam luka,” kata Tejo.

Cerita sederhana ini akan dimainkan secara atraktif, menarik dan pastinya menghibur oleh aktor-aktor Teater Rongsokan dari berbagai lintas generasi, seperti; Mirja, Mahlizar, Irwansyah, Putra, Musafir, Rebi, Umar, Fatahillah, dan beberapa lainnya sebagai koor.

Anshar Pimpinan produksi dalam garapan ini mengatakan, pementasan Luka Poma merupakan produksi Teater Rongsokan yang ke-20. “Kita telah mempersiapkan Produksi ini hampir 5 bulan sejak Januari lalu. Butuh waktu yang yang lama dan sistem yang lumayan rumit sehingga Luka Poma ini bisa kita tampilkan. Ini Berkat bantuan dan support teman-teman semua,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Teater 'Rongsokan' Dendi Swaran Danu juga menaruh harapan besar dalam pementasan ini. Ia mengatakan, dengan pementasan Luka Poma ini bisa menjadi salah satu penyemangat bagi anggota untuk dapat terus berkarya.


“Harapan saya cuma satu, kawan-kawan di Rongsokan dapat terus terpacu untuk melahirkan karya-karya barunya untuk mengharumkan nama Rongsokan. Melalui pementasan ini, kita ingin membuktikan bahwa karya dari seniman Aceh memiliki tempat di dunia seni negeri ini khususnya Aceh sendiri," kata Dendi. | EMHA

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.