Header Ads

JK Janji Lunasi "Hutang" MoU Helsinki

Radzie/ACEHKITA.CO
PIDIE | ACEHKITA.CO -- Calon Wakil Presiden M. Jusuf Kalla melakukan kampanye dan dialog dengan seribuan lebih warga di Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (5/6/2014) siang. Dalam kampanye tersebut, Jusuf Kalla menekankan pentingnya masyarakat Aceh bersatu dan menjaga perdamaian.

Kampanye Jusuf Kalla dilakukan di rumah seorang warga Desa Tijue, Sigli, Pidie. Di halaman rumah milik Muhammad Syeh Umar, tujuh unit tenda didirikan di sekitar panggung utama kampanye. Warga sudah mendatangi lokasi kampanye sejak pagi. Sedangkan Jusuf Kalla dan rombongan baru tiba di lokasi pada pukul 12.15 WIB.

Jusuf Kalla terlihat didampingi istri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, mantan Kasum TNI Jenderal Fakhrurrazi, artis Christine Hakim (pemeran Tjut Nyak Dhien --pahlawan perempuan asal Aceh). Sejumlah tokoh Gerakan Aceh Merdeka dan Partai Aceh, seperti Zakaria Saman (mantan Menteri Pertahanan GAM) dan Mirza Ismail (Wakil Sekretaris Partai Aceh, partai lokal bentukan GAM), dan Yahya Muadz (tokoh Partai Aceh/GAM).

Tiba di areal kampanye, Jusuf Kalla yang mengenakan kemeja putih lengan panjang disambut secara adat dengan tarian "pemulia jamee" (memuliakan tamu). Ia juga ditepungtawari oleh seorang ulama di Pidie.

Tokoh GAM Zakaria Saman mengajak semua masyarakat Aceh untuk memberikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

"Masyarakat Aceh jangan pernah melupakan kebaikan hati Pak Jusuf Kalla, yang telah mendamaikan Aceh," sebut Zakaria Saman memulai kampanye untuk Jusuf Kalla.

Menurut Zakaria Saman, Jusuf Kalla merupakan tokoh kunci perdamaian Aceh. Dialah yang memelopori proses perundingan antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Republik Indonesia.

"Kalau tidak ada Pak Jusuf Kalla, masyarakat tidak bisa menikmati perdamaian hari ini," sebut Zakaria Saman. "Makanya, saya harap semua masyarakat Aceh agar tidak menjadi seperti kacang lupa pada kulitnya."

Jusuf Kalla memiliki alasan tersendiri memilih Pidie sebagai lokasi kampanye perdananya. Menurutnya, perjuangan Aceh dimulai dari Kabupaten Pidie. "Politik bergetar dari sini, perjuangan juga bergetar dari sini. Mudah-mudahan, getaran dari Pidie hari ini bisa menggetarkan seluruh Aceh dan Indonesia," kata Kalla.

Dalam kampanyenya, Kalla banyak berbicara mengenai konflik dan tsunami Aceh, yang dinilainya telah membuat masyarakat Aceh menderita.

"Pada waktu tsunami saya berpikir, bagaimana mungkin kita bisa menyelesaikan musibah besar ini kalau tidak ada perdamaian di Aceh. Makanya, saya katakan bahwa perdamaian adalah solusinya," sebut Kalla.

Perundingan antara GAM dan Pemerintah Indonesia dimulai pada Januari 2005, sebulan setelah tsunami, di Helsinki Finlandia. Perundingan selama lima bulan itu menghasilkan perjanjian damai yang mengakhiri konflik tiga dekade pada 15 Agustus 2005 lalu. Konflik Aceh menyebabkan lebih 15 ribu jiwa meninggal, paling dominan masyarakat sipil.

Kalla menyebutkan, jika terpilih dalam pemilihan 9 Juli mendatang, Kalla berkomitmen untuk terus melanjutkan perdamaian Aceh dan merampungkan sejumlah aturan perundang-undangan tentang Aceh yang belum dipenuhi oleh Pemerintah Indonesia.

"Masih ada beberapa hutang Helsinki (butir-butir perjanjian damai (MoU) Helsinki) yang belum terbayar, masih ada beberapa peraturan yang belum diselesaikan oleh Pusat," ujar Jusuf Kalla sembari mendapat tepukan tangan dari seribuan lebih pendukungnya. "Mari kita selesaikan, agar ekonomi dan kehidupan masyarakat Aceh menjadi lebih baik ke depan."

Sejumlah aturan yang belum rampung berupa pembagian peraturan pemerintah mengenai kewenangan antara Pusat dan Aceh, serta regulasi tentang pembagian hasil minyak dan gas bumi.

Kalla juga mengajak masyarakat Aceh untuk bersatu padu membangun daerah yang baru saja terbebas dari konflik dan bencana tsunami.

"Dewasa ini, masyarakat menuntut agar mendapat hidup lebih baik, pelayanan listrik lebih baik, lapangan pekerjaan yang baik. Kalau diberikan amanat, saya akan memperjuangkannya," kata Kalla.

Untuk itu, Kalla mengaku membutuhkan dukungan dari 3,4 juta pemilih di Aceh dalam pemilihan yang tinggal sebulan lagi. "Ajak masyarakat Aceh yang lain untuk mendukung kami. Mudah-mudahan getaran dari sini akan sampai ke mana-mana, ke seluruh Aceh," sebut Kalla.

Jusuf Kalla dinilai menjadi sosok yang telah mendamaikan Aceh. Masyarakat yang datang ke lokasi kampanye mengelu-elukan putra Bugis tersebut.

"Saya datang ke sini untuk melihat Pak JK, tokoh yang telah mendamaikan Aceh," kata Adi Hendra, 47 tahun, warga Beureunuen. "JK itu tokoh perdamaian Aceh. Saya yakin di Aceh beliau akan mendapatkan suara yang banyak."

Kampanye JK berakhir pukul 15.00 WIB. Usai berkampanye, JK mengunjungi pasar dan berziarah ke makam Teungku Muhammad Daud Beureu-eh, tokoh perjuangan DI/TII Aceh di kompleks Masjid Baitul A'la lil Mujahidin, Beureunuen, Pidie --sekitar 125 kilometer timur Banda Aceh. []

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.